Laporan: Sascha Keutel
Teknologi wearable diterapkan bahkan sebelum pasien sampai di ruang operasi, misalnya dalam prehabilitasi, yaitu rehabilitasi pra-perawatan.Dalam studi saat ini, para peneliti menggunakan jam tangan pintar dan aplikasi seluler untuk memberikan prahabilitasi sebelum operasi kanker perut besar.Hasil memberikan bukti indikatif awal bahwa teknologi tersebut dapat meningkatkan kapasitas fungsional sebelum operasi.1
Dalam perawatan trauma, responden pertama dapat mengirimkan data real-time ke rumah sakit untuk menyediakan data bagi staf untuk mempersiapkan pasien.Hal ini memungkinkan tim rumah sakit untuk merencanakan staf dan peralatan untuk pasien yang datang.Selain itu, perangkat yang dapat dikenakan digunakan dalam pelatihan bedah untuk melacak respons fisiologis peserta didik dan pendidik untuk menilai dan memahami stresor dengan lebih baik di lingkungan bedah nyata dan simulasi.
Perangkat yang dapat dikenakan dapat menggantikan tugas fisik, misalnya lingkungan yang steril.Misalnya, ahli bedah menggunakan perangkat yang dipasang di lengan untuk kontrol gerakan PACS untuk meninjau data pencitraan tanpa merusak kemandulan.
Ahli bedah menggunakan kacamata pintar atau tampilan head-up untuk menerima data klinis atau biometrik secara real-time atau menempatkan pencitraan diagnostik, seperti CT scan, ke bidang operasi pada pasien.Ahli bedah saraf di Pusat Kanker Komprehensif Sylvester, bagian dari Sistem Kesehatan Universitas Miami, mengadopsi sistem yang dipandu fluoresensi Reveal.Perangkat yang dikenakan di kepala ini memberikan penerangan yang lebih baik, memberikan panduan yang lebih tepat kepada ahli bedah untuk membedakan antara tumor otak dan jaringan sehat.Sistem ini pada dasarnya adalah lampu depan berteknologi tinggi yang menyinari ke mana pun ahli bedah melihat.Sistem memperbesar area bedah dan menawarkan pilihan cahaya yang berbeda untuk menerangi sel tumor.
Perangkat yang dapat dikenakan dan sensor juga digunakan untuk memantau staf di ruang operasi untuk menghindari kelelahan dan kesalahan yang diakibatkannya.Mereka juga dapat digunakan untuk menganalisis data untuk memberikan bantuan, misalnya perawat dapat menunjukkan instrumen yang akan digunakan pada fase operasi berikutnya.
Carla Pugh MD PhD, profesor bedah di Stanford School of Medicine, berpartisipasi dalam kolaborasi multilembaga yang disebut Proyek Metrik Bedah.Proyek ini mengumpulkan data dari rekaman audio dan video dari ahli bedah dan sensor yang dapat dipakai yang mengukur gerakan, gelombang otak, dan tekanan taktil.Alih-alih menguraikan setiap kumpulan data operasi, Pugh dan timnya mencari tren menyeluruh.Sensor pelacak gerakan memasukkan data visual kembali ke komputer, memungkinkan para peneliti untuk melihat pola gerakan tangan ahli bedah, termasuk di mana mereka berhenti dan di mana mereka menghabiskan lebih banyak waktu.
Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana gerakan dan keputusan tertentu berkorelasi dengan kualitas pekerjaan ahli bedah.'Bagi saya, mengumpulkan data bedah bukan tentang mengevaluasi keterampilan ahli bedah dan lebih banyak lagi tentang mengukur apa yang diperlukan untuk merawat pasien tertentu,' kata Pugh.2
Sensor yang dapat dipakai digunakan untuk mengukur tingkat keparahan penyakit dan hasil klinis.Mereka juga meningkatkan keselamatan pasien.Standar perawatan saat ini di bangsal bedah membuat sebagian besar pasien tidak terpantau selama mereka tinggal, membuat mereka rentan terhadap kerusakan yang tidak diketahui.Pemantauan terus menerus dari berbagai parameter dapat menunjukkan tanda-tanda awal kerusakan, menurunkan risiko komplikasi dan berpotensi membantu pasien pulih lebih cepat.
Para ilmuwan di Lawson Health Research Institute menemukan bahwa perangkat sederhana dapat mengurangi pembengkakan setelah transplantasi ginjal.Perangkat geko adalah penggerak pompa otot non-invasif, melekat sendiri, bertenaga baterai, dan dapat didaur ulang yang secara signifikan meningkatkan aliran darah dengan merangsang 'pompa otot' tubuh.Pasien yang menggunakan perangkat setelah transplantasi ginjal mengalami masa rawat inap yang lebih pendek dan mengurangi infeksi di tempat operasi hingga hampir 60 persen.Para peneliti di Johns Hopkins Neurosurgical Spine Center sedang mengembangkan perangkat yang dapat dipakai untuk diimplementasikan selama operasi untuk memungkinkan perawatan pasca operasi yang berkelanjutan untuk cedera tulang belakang akut, subakut, dan kronis.
Tujuan tim adalah untuk membangun dan menguji tiga perangkat implan dan tiga perangkat nirkabel yang bekerja sama untuk memantau tekanan perfusi, oksigenasi, suhu dan biomarker lainnya, serta memberikan intervensi.
Perangkat nirkabel yang dapat dikenakan termasuk sensor pencitraan tekanan darah, pencitraan volume kandung kemih dan sensor tekanan, dan sensor pelacakan elektromiografi.Teknologi ini akan mengirimkan data real-time ke satu aplikasi perangkat lunak yang akan membantu menginformasikan keputusan pengobatan.Terakhir, GE Healthcare dan VTT bersama-sama mengembangkan sensor nirkabel ringan untuk memastikan keselamatan pasien dalam pemulihan dan kebebasan setelah operasi.
Teknologi wearable dan sensor membawa manfaat dan risiko bagi OR.Digunakan dengan benar, ia memiliki potensi untuk sangat meningkatkan efisiensi dan akurasi perawatan bedah.Perangkat yang dapat dikenakan dapat membantu staf dan menyediakan sarana untuk penilaian pasien yang objektif dan real-time.Namun, staf perlu dilatih dengan benar dalam penggunaannya dan kebijakan perlu diterapkan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan digunakan dengan tepat.
Referensi:
1 jamttps://link.springer.com/article/10.1007/s00464-021-08365-6
2https://med.stanford.edu/news/all-news/2019/12/tracking-the-movements--minds-of-surgeons-to-improve-performance.html
16.11.2021
Kontak Person: Mrs. Helen Bo
Tel: 86-13382885910
Faks: 86-510-85572789
